8 Perkara Perusak Otak

8 Perkara Perusak Otak

Otak sebagai pusat kendali tubuh manusia, perlu dijaga kesehatannya. Tetapi, kenyataannya banyak kebiasaan yang sering kita lakukan tanpa disadari dapat merusak organ tersebut. Melansir dari Healthline, otak adalah organ paling kompleks milik manusia. Karena kompleksitasnya ini, maka para ilmuwan maupun dokter masih belum seenuhnya memahami tentang organ tersebut. Otak juga merupakan pusat sistem syaraf manusia. Maka, simak 8 perkara perusak otak yang ternyata bisa merusak otak berikut ini agar terhindar dari dampak yang tidak diinginkan.

1. Mendengarkan musik dengan volume kencang

Banyak orang yang gemar mendengarkan musik memakai earphone atau headphone dengan volume yang tinggi. Padahal, kebiasaan ini tak hanya merusak pendengaran saja. Kebiasaan ini mengakibatkan sejumlah masalah lanjutan pada otak seperti kehilangan memori atau kerusakan jaringan.

2. Kurang tidur

Beberapa orang mempunyai kebiasaan begadang. Padahal ada banyak masalah ditimbulkan karena hal ini, misalnya depresi, rasa kantuk ekstrem di siang hari, sampai gangguan pada memori.

Dalam TheHealthSite.com disebutkan, porsi tidur yang tidak cukup dapat mempengaruhi bagian kecil dalam otak yang dinamakan dhippocampus. Bagian ini berfungsi dalam menigingat informasi baru dan mengaitkan emosi ke dalam memori tersebut.

Kurangnya jam tidur hanya satu malam pun, bisa mempengaruhi kapasitas otak untuk mengingat informasi yang baru.

3. Terlalu banyak tidur

Sama seperti kurang tidur, terlalu banyak tidur juga tidak baik untuk otak. Penyebabnya, tidur berlebihan akan membuat otak tidak cukup aktif serta melemahkan daya pikir. Metabolisme tubuh juga dapat menurun dan tubuh menjadi kaku.

4. Merokok atau Menghirup Udara Berkualitas Buruk

Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyusutkan otak. Dampak jangka panjang dari penyusutan otak ini adalah penyakit alezheimer.

Rokok dan udara yang tercemar ini juga mengandung banyak zat yang berbahaya untuk dihirup, contohnya karsinogen yang dapat merusak sel otak.

5. Kurang minum air putih

Sebanyak 80 persen dari otak adalah air. Oleh karena itu, otak butuh banyak asupan air agar kita dapat berpikir cepat dan fokus. Sangat penting untuk manusia tetap dalam keadaan terhidrasi sepanjang waktu.

6. Melewatkan sarapan

Makan berlebihan tidak cuma mendorong penambahan berat badan, tapi juga mengakibatkan kembung, dan berbagai penyakit berbahaya lainnya termasuk gangguan pada otak. Sejumlah penelitian mengungkap, asupan kalori tinggi pada jangka waktu yang lama menyebabkan hilangnya memori atau gangguan kognitif ringan (MCI) di masa depan.

7. Malas gerak

Melansir dari WebMD, semakin lama kita tidak berolahraga, maka kemungkinan memgalami demensia akan lebih besar. Di samping itu, juga ada beberapa risiko lain yang mengintai seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, yang mana semua ini juga berkaitan dengan Alzheimer.

8. Kesepian atau selalu sendirian

Dalam TheHealthSIte.com dikatakan, orang-orang yang ada di sekitar kita dapat membuat lebih bahagia dan produktif. Sifat manusia sebagai makhluk sosial menyebabkan interaksi sosial mampu merangsang pikiran dan membuat seseorang bisa tetap waspada dan bahagia.

Sebaliknya, terlalu sering mengisolasi diri akan berakibat depresi dan kecemasan. Rasa kesepian juga meningkatkan risiko penurunan kognitif dan terjadinya demensia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top